(Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)
Mawakeun adalah
tradisi masyarakat pedesaan dalam menyambut hari raya Idul Fitri atau lebaran.
Asal kata mawakeun adalah mawa yang berarti membawa. Yang dimaksud mawakeun
disini adalah berkunjung ke rumah sanak keluarga sambil membawa nasi berikut
lauk pauknya. Kunjungan tersebut tidak selalu dilakukan oleh orang orang tua,
seringnya orang tua sibuk memasak di rumah sedangkan bawaannya itu diantarkan
oleh anak-anaknya. Tradisi mawakeun tersebut biasanya dilakukan sejak
seminggu menjelang hari raya idul fitri. Masyarakat yang punya kolam mengambil
ikannya ramai-ramai bersama tetangganya, istilah ini disebut ngabedahkeun. Tetangga yang ikut membantu mengambil
ikan akan mendapat imbalan berupa ikan-ikan kecil atau mujair.
Selain
itu ibu-ibu di wilayah pedesaan mempunyai tradisi memasak kue, kue yang dimasak
tersebut akan diidangkan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Adat istiadat ini
sudah turun temurun dipertahankan masyarakat. Mereka merasa kurang lengkap
kalau tidak memasak kue sendiri saat lebaran. Hebatnya ibu-ibu di pedesaan
walaupun mampu membeli kue untuk lebaran mereka tetap memasak sendiri. Ibu-ibu
ini kadang tidak sendiri membuat kue-kue tersebut, ada yang dibantu tetangga
dan ada pula yang dibantu keluarga. Sehingga pembuatan kue tersebut menjadi
ramai dan bergotong royong.
Sementara
itu tradisi masyarakat perkotaan menjelang Idul Fitri adalah menyibukkan diri
untuk pulang ke kampong halaman atau biasa disebut dengan istilah mudik. Pulang
kampong sangat khas dengan karakteristik bangsa kita yang menjunjung tinggi
nilai kebersamaan dan ikatan kekeluargaan. Tak heran bila bila ada keluarga
yang rela menghabiskan tabungan yang diperolehnya dalam setahun hanya untuk
keperluan mudik di hari raya.
Salah satu
yang tidak ditinggalkan oleh masyarakat pekotaan adalah membeli parcel untuk sanak saudaranya yang
berada di kampung halaman. Pemberian bingkisan lebaran atau parcel menjadi salah satu tradisi yang
masih bertahan di tengah perkembangan zaman yang serba digital.
Referensi :
· http://banjarwangi.com/blog/2015/05/14/mawakeun-tradisi-menyambut-lebaran-yang-sudah-punah/.
Diakses : 28 Desember 2015
·
http://www.bimbingan.org/tradisi-masyarakat-indonesia.htm.
Diakses : 28 Desember 2015
· http://beritapagi.co.id/2015/07/08/sambut-idul-fitri-gotong-royong-buat-kue-lebaran.html.
Diakses : 28 Desember 2015
·
https://aliepodja.wordpress.com/2012/08/13/bingkisan-lebaran/.
Diakses : 28 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar