My Music

Minggu, 30 November 2014

Manusia dan Keindahan

Manusia dan Keindahan

A.   Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan atau lokal.

a.  Apakah Keindahan Itu
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni :
a)         keindahan dalam arti yang luas
b)         keindahan dalam arti estetis murni
c)         keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan

Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
·         keindahan seni
·         keindahan alam
·         keindahan moral
·         keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni hanya berupa keindahan dari bentuk dan warna.

b.   Nilai Estestik
Nilai estestik adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh:
1)      puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
2)      tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam janis pakain dan gerak-geriknya.
c.    Komteplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yamg indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

d.   Sebab Manusia menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artiya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan;
1)         Tata nila yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki-laki.
2)         Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemorosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
Contoh karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”.
3)         Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat kemanusiaan.
4)         Keagunaan tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan.

a.    Keindahan Menurut Pandangan Romatik
Dalam buku AN Essay on Man (1954),Emas Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romatik John Keats(1795-1821) sebagai pegangan.Dalam Edymion dia berkata:

A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases ; it wil never pass nothingness

Bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Mengenai keindahan, Coleridge mengutip shakespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer night: Thing base and vile holding no quality/love can transpose to from and dignity”.yaitu sesuatu yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti.
Hakekat negatif capability adalah suatu proses. keraguan, ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses.

B.   Renungan

Renungan berasal dari kata renung: artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. teori-teori itu ialah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

a)     TEORI PENGUNGKAPAN
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia, expression adalah sama dengan intuition.dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan(images).
b)    TEORI METAFISIK
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati,konsep keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan(imitation theory).
c)     TEORI PSIKOLOGIS
Teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari kinginan-keinginan itu.

C.   Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,ukuran dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya ,orang berpakain harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Dalam keindahan ini sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kulitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut kesatuan (unity). Keselarasan (harmony), kesengtakupan (symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is untiy of formal realition among our sence-perception).




a.     TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya trdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shafessbury, dan Edmund Burke.
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,terlepas dari orang yang mengamatinya.

b.     TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda: Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum Masehi sampai abad 17 di Eropa.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad.Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar